Minggu, 21 September 2008

Kereta Di Jepang

Seperti yang kita ketahui bahwa alat transportasi utama di Jepang adalah kereta listrik. Sebegitu lekatnya kereta listrik dengan kegiatan di Jepang, hampir segalanya berpatokan dari stasiun, misalnya mall dan pusat perbelanjaan dibangun di dekat stasiun bahkan tak jarang bangunan tersebut satu atap/satu lokasi dengan stasitun (stasiunnya di di dalam mall), lokasi lebih diingat dengan nama stasiun terdekat, mewarnai pemberian nama pada toko atau tempat terkenal lain dan masih banyak lagi.

Suasana di stasiun

Pemandangan stasiun

Mula2 dari datang ke stasiun dulu, biasanya akan terlihat pemandangan seperti di atas. Kesan pertama..stasiun terlihat bersih dan luas ,namun ramai lalu lalang orang yang berkegiatan di dalamnya. Jarang sekali ada stasiun yang sepi. Di awali dengan pintu masuk biasanya berupa tangga biasa, eskalator atau lift. Penjual /pedagang biasanya di kios-kios. Tak ada pula orang yang sengaja duduk-duduk konkow2 atau tidur di sembarang tempat. Di beberapa tempat tampak rak-rak iklan tempat rekreasi, resto, atau mesin penjual minuman swalayan, toilet umum gratis (terdiri dari toilet laki-laki, wanita, tempat mengganti popok bayi dan atau tempat memberi ASI/ susu botol untuk bayi ), temapat duduk tunggu penumpang/ruang tunggu khusus penumpang (ber AC yang disesuaikan dengan musim saat itu)

Keadaan di dalam keretanya pun tampak bersih. Kursi penumpang berada di kanan kiri (ada yang permanen, ada yang bisa dilipat jika pada jamsibuk padat penumpang kursi bosa dilipat) , tempat pegangan bagi yang berdiri, tempat duduk prioritas bagi orang tua, wanita hamil, dan kondisi khusus (sakit jantung dsb), layar monitor kecil , dan lain-lain.

Kereta berjalan sesuai jadwal yang sudah ada. Dalam keadaan normal, keterlambatan sangat jarang terjadi (kalau pun telat paling tidak lebih 7 menit). Saat kereta berhenti, pintu kereta akan tepat di tempat yang telah di tentukan . Di situ pulalah calon penumpang akan berbaris rapi/teratur. Begitu pintu terbuka, calon penumpang akan bergeser untuk memberikan penumpang dari dalam kereta untuk turun, baru kemudian mereka akan masuk.

CARA NAIK KERETA JEPANG

Adapun cara naik kereta di Jepang :

Pertama tama yaitu membeli karcis kereta ke mesin penjual karcis, seperti yang nampak di sebelah kanan, atau kalau dilihat lebih dekat lagi seperti yang di bawah ini.

Kalau bingung cari2 tempat mesin penjual karcis, biasanya dibagian atas ada peta jalur keretanya sekaligus tarifnya. Kalau sudah ketemu bisa masuk ke cara membeli karcis. Sebelum beli karcis, musti tahu dulu berapa harga karcis yang akan dibeli. Untuk diketahui dulu, sistem tarifnya dihitung berdasarkan stasiun keberangkatan dan stasiun tujuan, bukan dari berapa kali kita naik kereta berapa kali atau kereta biasa apa ekspres, kecuali kereta2 super ekspres semacam shinkansen. Langsung pakai contoh kasus saja.

Misalnya berangkat dari Hiyoshi mau ke Shibuya. Cukup dilihat angka yang tertera di atas stasiun tujuan, itulah harga karcis yang musti dibeli. Kalau sudah tahu harga karcis yang akan dibeli, bisa langsung menuju mesin penjual karcis.

Prosedurnya sederhana saja, masukkan uang ke mesin, sentuh harga karcis yang ingin dibeli di layar sentuh, ambil karcis dan uang kembalian kalau ada, selesai. Kalau ada masalah /kesulitan bisa pencet tombol merah untuk memanggi petugas. Kalau sudah dapat karcisnya kita bisa langsung menuju ke gerbang karcis untuk masuk peron.

Untuk masuk ke peron, masukkan karcis ke gerbang karcis, kemudian gerbangnya akan terbuka dan karcis muncul lagi di ujung gerbang. Ambil lagi karcisnya dan simpan baik2 jangan sampai hilang karena akan digunakan untuk keluar peron di stasiun tujuan. Bila ada masalah, gerbangnya tidak mau buka, ambil lagi karcisnya, pertama2 dicoba keluar dan masuk lagi seperti kalau ada masalah di jendelas, kalau tidak memecahkan masalah hubungi petugas yang biasanya ada di ruangan kaca dekat gerbang karcis.

Saat keluar peron di stasiun tujuan, lakukan prosedur yang sama seperti saat masuk peron, hanya saja kalai ini karcisnya tidak akan keluar lagi di ujung gerbang karcis supaya tidak nyampah. Kalau ada apa2, gerbangnya tidak terbuka, karcis akan keluar lagi dan lakukan prosedur kalau ada masalah seperti saat masuk peron.

Bagaimana jika karrcis yang telah dibeli tidak sesuai/kurang jumlahnya?

Anda dapat meng-update nya di mesin fire-adjustment sehingga jumlah yang kurang dapat diketahui. Atau kalau bingung ya…hubungo petugas saja . he..he…

Kalau sudah menguasai tutorial ini, anda bisa mengunjungi hampir seluruh jepang selama punya uang untuk beli karcis. Semoga bermanfaat

oleh rumahkusorgaku.wordpress.com

Sumber

http://kh1m.wordpress.com/2008/02/14/tutorial-naik-kereta-jepang/

Bacaan terkait:

http://blog.ervianto.com/2007/12/seishun-18-kippu.html

http://prasasti0723.ameblo.jp/prasasti0723/entry-10001348162.html

Tidak ada komentar: